 |
| Suasana Diskusi |
Siang hari, terik sinar matahari yang begitu menyengat membuat suasana ruangan kelas menjadi menghangat. Saat ini waktunya jam pelajaran komputer kelas VI SDN Ngambon I. Meski dalam keadaan panas walaupun didalam ruangan, hal itupun tidak menyurutkan semangat siswa untuk mengasah kemampuan mereka dalam praktik komputer. Dengan jumlah 32 siswa tidak memungkinkan semuanya ikuti praktik di ruang lab.komputer secara bersamaan. Didik Setiawan, guru mapel komputer di SD Negeri Ngambon I membuat metode mengajar yang di bagi menjadi setengah di ruang lab.komputer untuk praktik dahulu dan sebagian lagi didalam ruangan kelas untuk berdiskusi dengan tema yang sudah Pak Didik tentukan. Hal yang membuat antusias siswa adalah penggunaan layar proyektor sebagai wahana untuk mempresentasikan hasil kerja dari masing-masing kelompok. “Saya senang dengan kegiatan pembelajaran seperti ini, untuk menumbuhkan rasa kerukunan, kekompakan dan juga gotong royong dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang saya dan teman-teman kelompok dalam membuat slide presentasi dan semua siswa bisa ikut serta aktif dalam forum diskusi,” kata Salma Tuffahati .N, siswi kelas 6, SD Negeri Ngambon I, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Setelah memberikan gambaran atau intruksi kepada setiap kelompok agar setiap kelompok nantinya dalam menyampaikan pemaparannya ada yang sebagai moderator, notulen, dan pematerinya. Masing-masing dari pembagian tugas haruslah semampunya bisa menghidupkan suasana dalam diskusi.
 |
| Suasana Praktik Komputer |
Dengan sarana perlengkapan praktikum yang begitu kurang lengkap tidak menyurutkan semngat belajar siswa meski hanya terdapat 4 buah komputer di dalam ruangan lab.komputer. Dari 4 buah komputer itu maka tiap komputer dipakai oleh 2 orang siswa, dengan durasi praktik per 2 siswa adalah 15 menit secara bergantian dengan modul praktikum yang disediakan. Dari satu komputer digunakan untuk 2 siswa inilah yang bertujuan supaya siswa yang kurang begitu mampu dalam mengoperasikan komputer dapa meminta bantuan kepada teman praktiknya. Setelah praktik selesai siswa dapat menyimpan file tersebut dengan namanya sendiri. Meskipun dalam keadaan yang kurang lengkap tidak menyurutkan kreatifitas dan inovasi dalam mengimplementasikan metode belajar yang berimbang dan menyenangkan. Pak Didik mengatakan, ini adalah salah satu strategi mengajar yang membantunya membagikan ilmu komputer kepada siswanya. “Dalam keadaan apapun, meskipun sarana perlengkapan kurang lengkap, kreatifitas dalam menerapkan pembelajaran tematik ini harus diselaraskan supaya semua siswa dapat menyerap ilmu dengan mudah,” jelas pria 23 tahun ini.
